Jadi dulu...

Jadi begini...
Aku mengenalmu 'dekat'...
Rumah kita
Sekolah kita
Orang tua kita
Teman kita...
Adalah lingkaran yang sama...
Kita berjalan bersama 'kau tepat 10 langkah di depanku'...
Kita bermain bersama 'kau adalah tim lawan main kastiku'...
Kita mengaji bersama 'kau adalah yang ditunjuk Guru untuk mengawasiku membaca Al-quran dengan benar'...
Kita di kelas yang sama 'kau duduk di belakang bersama kawan karibmu para lelaki dan aku paling depan sendiri'...
Kita adalah dua angka untuk rangking di kelas 'kau pemenang pertama dan aku kesepuluh'...
Kita menurutku adalah dekat...

Kamu mengenalku mungkin tak 'dekat'...
Sebab aku adalah salah satu dari banyaknya langkah kaki yang membersamaimu...
Kuingat dulu...
Waktu itu kamu tiba-tiba 'mendekat'...
Meneriakiku 'gila'...
Bukan main tersinggung dan sakit hati..
Aku berlari menangis dan mengadu...
Dan Ibuku mencegatmu tepat di depan rumahku...
"jangan teriaki temanmu begitu yah besar nanti kunikahkan kalian.. Mau istri yang gila?" begitu Ibuku menegurmu karena membuatku menangis...
Katanya kau berlari dan tak berpaling lagi...
Aku tertawa mendengar Ibuku menceritakan itu tepat sepuluh tahun sesudahnya... Aku tahu kau tak mungkin ingat...

Ah ada lagi...
Waktu itu kita berseragam putih biru...
Kuingat lagi aku 5 senti lebih tinggi saat itu...
Aku tiba-tiba didatangi adik kelas yang juga tetanggaku,tetanggamu, meminjam buku Agamaku...
Esoknya di sekolah, Kau datang ke kelasku (kita tidak pernah 'dekat' lagi di SMP hah sekelaspun tidak)...
Kau datang mengembalikan bukuku...
Hampir saja tersedak liurku sendiri...
Aku menemukan tulisan tanganmu yang rapih...
Isinya adalah perasaanmu tentangku...
Aku tertawa menertawai kepolosanmu dan kepolosanku...
Kita kemudian bak anak muda 90an bertukar pesan 'lewat teman dan sms'...
Kuingat pesan singkatmu dikirim ke nomer hp sepupuku sebab dulu mana mampu aku memiliki hp layar kuning itu...
Kuingat hpmu bahkan lebih canggih 'ada game bola-bola lompatnya...
Kita kemudian selalu berada di lingkaran sama lagi...
Di lingkaran yang kemudian dipersempit...
Bagiku kedatanganmu bermain bola di sawah kering milik kakekku dan ada aku di seberang membantu memetik tomat segar untuk dijual kakekku adalah sebuah 'kencan'...
Atau saat sms mu yang kuterima lewat pesan sepupuku yang isinya adalah gombal pada jamannya yang justru membuatku tersipu sipu...
Atau pesan lewat karibmu...
Atau tatapan tak sengaja kita...
Atau lirik-lirik malu-malu kita...
Atau dan atau... Ada banyak alasan yang membuatku mengingat setiap kamu di waktu dulu...

Lalu kita berjalan menjauh...
Menjauh dari kedekatan kekanak kanakkan yang bahkan berbicara langsung pun tidak pernah...
Menjauh dari lingkaran kedekatan itu...
Perlahan dan benar-benar tidak tampak lagi lingkaran itu...

Aku di jalurku...
Kamu di jalurmu...

6 tahun kemudian kita kembali bertemu...
Dengan aku yang telah dewasa...
Dengan perasaan yang sama...
Dengan kamu yang juga dewasa...
Dengan perasaan yang kupertanyakan...
Kita bertemu mendatangi janji dengan kawan karib di lingkaran 'kedekatan' kita dulu...
Tapi aku tahu...
Kamu jauh...
Telah jauh...
Dan aku...
Masih sama...
Perasaan itu...
Sama seperti dulu...



-------- 2012 dan tahun-tahun sebelumnya di lingkaran 'dekat' kita

Comments

Popular posts from this blog

Menengok "45 hari" Mau Tambah Lagi-nya Kami

Chapter 1 "Mamak"

TUGAS BAHASA INDONESIA WAKTU SMP (dapat dari buku berdebu berbungkus kertas warna merah dengan label "Buku Bahasa Indonesia" Widya