Posts

Chapter 1 "Mamak"

Aku pulang sambil terkantuk kantuk. Hari yang melelahkan untuk anak SMA kelas dua fokus IPA sepertiku. Ada kelas Fisika, Kimia dan Bahasa Inggris hari ini, kepalaku ditempeli rumus-rumus pagi sekali lalu rontok tempelannya siang hari ketika Guru bahasa Inggrisku membuka sesi latihan debat Bahasa Inggris. Bukan main bekerja kerasnya kepalaku. Yakinku pasti sudah kering karena diperas sepanjang sore ini. Apa sudah kukatakan kalau selesai pelajaran ada ekskul karate yang harus kutunaikan?  Di rumah, Mamak sudah rebahan depan TV, sorean begini sinetron india mulai mengambil atensi Ibuk Ibuk tak terkecuali Mamakku yang cantik itu. Aku memberi salam syukur masih digubrisnya. Aku bertanya "Mak mana adekku?" Syukur lagi karena tidak ada jawaban. "Mak, ada lomba debat bahasa Inggris bulan 4 nanti, Ibu Andi mendaftarkanku turut serta. Haha padahal modalku cuma sok tahu kalau debat" "emm" jawab Mamak. "Latihannya sudah mulai tadi pagi. Wuih mau monyong bibirku p...

Jadi dulu...

Jadi begini... Aku mengenalmu 'dekat'... Rumah kita Sekolah kita Orang tua kita Teman kita... Adalah lingkaran yang sama... Kita berjalan bersama 'kau tepat 10 langkah di depanku'... Kita bermain bersama 'kau adalah tim lawan main kastiku'... Kita mengaji bersama 'kau adalah yang ditunjuk Guru untuk mengawasiku membaca Al-quran dengan benar'... Kita di kelas yang sama 'kau duduk di belakang bersama kawan karibmu para lelaki dan aku paling depan sendiri'... Kita adalah dua angka untuk rangking di kelas 'kau pemenang pertama dan aku kesepuluh'... Kita menurutku adalah dekat... Kamu mengenalku mungkin tak 'dekat'... Sebab aku adalah salah satu dari banyaknya langkah kaki yang membersamaimu... Kuingat dulu... Waktu itu kamu tiba-tiba 'mendekat'... Meneriakiku 'gila'... Bukan main tersinggung dan sakit hati.. Aku berlari menangis dan mengadu... Dan Ibuku mencegatmu tepat di depan rumahku... "jangan teriaki temanmu ...

'Enaknya' ditanya Kapan Wisuda

Bismillahirrohmanirrohiim---- Begitu pertemuan antara Aku (termasuk kamu-kamu sejawat) dengan kawan lama, Ibu, Bapak, Tante, Om, Nenek, Kakek, Kakak, beserta manusia dengan lebel lainnya terjadi. Maka, keluarlah kalimat bersejarah yang senantiasa didengungkan ketika menjumpai diriku(dan diri-dirimu sejawat) "Kapan Wisuda?". Singkat sekali, luput bahkan oleh kedipan mata tapi berefek lupa berkedip seketika telinga ini(dan mungkin telinga-telinga kalian) ketika mendengarnya. "Insyaallah Tahun ini, doakan yang terbaik" Jawabku(atau jawab kalian barangkali) meskipun masih ada Abcdefghijklmn yang harus dilulusi tapi dalam hati seribu amin tertuang dalam satu waktu, desiran keinginan kuat yang membumbung tak kenal halau, terbang menuju angkasa mencari cela agar diijabah Yang Kuasa Pemberi Pertolongan. ---- Demikianlah gambaran gejolak tahun ini. Jadi begini............. #Bersambung di work selanjutnya

Robert Frost

Image
Mending Wall Robert Frost, 1874 - 1963   Something there is that doesn’t love a wall, That sends the frozen-ground-swell under it, And spills the upper boulders in the sun; And makes gaps even two can pass abreast. The work of hunters is another thing: I have come after them and made repair Where they have left not one stone on a stone, But they would have the rabbit out of hiding, To please the yelping dogs.   The gaps I mean, No one has seen them made or heard them made, But at spring mending-time we find them there. I let my neighbor know beyond the hill; And on a day we meet to walk the line And set the wall between us once again. We keep the wall between us as we go. To each the boulders that have fallen to each. And some are loaves and some so nearly balls We have to use a spell to make them balance: ‘Stay where you are until our backs are turned!' We wear our fingers rough with handling them. Oh, just another kind of ...

Menengok "45 hari" Mau Tambah Lagi-nya Kami

Image
Menjadi mahasiswa tahun terakhir adalah salah satu periode dimana tanggung jawab semakin besar. Tanggung jawab akan ilmu yang didapat akan disalurkan lewat penelitian dan pengabdian. KKN atau Kuliah Kerja Nyata yang menjadi mata kuliah wajib mahasiswa tahun terakhir menjadi wadah untuk pengabdian kami. Bulan februari kami berkumpul untuk dibekali kiat-kiat menjalankan peran di masyarakat, di bulan yang sama kami juga dipertemukan dengan mahasiswa dengan latar belakang jurusan yang berbeda untuk memulai pengalaman yang katanya “tidak terlupakan” ini. Tepatnya di malam tanggal 27 Februari, saya dengan rombongan mahasiswa KKN meninggalkan kawasan kampus kami diantar oleh rekan sejawad dengan harapan apa yang menjadi niat kami untuk belajar dan berbagi dapat terlaksana. Perjalanan menuju Larompong, Luwu, daerah penempatan rombongan mahasiswa KKN terasa singkat karena perjalanan dihabiskan dengan tidur. Waktu shalat subuh menjadi penanda sampainya rombongan di Kecamatan Larompong t...

Hei anak muda! Besok kau sudah tua!

---Sedang dalam pengetikan--- --- Belum siap menjadi tua---

Aku sudah kenal "cinta" rupanya...

Dulu sekali Kulihat dunia dengan kembang warna warni Berlari-lari macam putri lepas kendali Dulu sekali Kutonton sejoli dalam sinetron televisi Lalu kutahu cinta macam keripik pedas yang diminati Dulu sekali Kubercerita bak pakar yang ahli Ini cinta punya si pria dan wanita yang bertemu di festival malam hari Dulu sekali, aku hanya pencari informasi yang suka basa basi Bicara sana sini sampai kawanku bertuli hati Ahh Sekarang kini Kumelarikan diri kututup rapat bibir legam nan kering ini Setelah bertemu si pencuri hati Aku menjadi daun putri malu yang berhati-hati Sekarang kini Rambut kusut kusisir jari berhari-hari Tersenyum manis perlihatkan gigiku yang rapih Aku semakin peduli pada desau angin yang ikut terberkati karena tiap hari kusenyumi Pada cermin berbayang aku yang terpaku tapi bersemu Malu aku kini pada aku yang dulu sekali Berlagak percaya diri pada cerita sejoli yang fiksi Setelah bertemu yang menjadi terkasih Aku menjadi ikut rajin berbersih dan me...